Management & Business consultant
Accounting - Audit - Tax services
Plantation - Nilam (patchouli oil)

Mitra dan Partner

Sejalan dengan peluang business yang berkembang saat ini maka kami hadir sebagai partner yang siap secara professional membantu anda sebagai auditor, accounting dan tax consultant maupun memberikan anda peluang usaha yang sangat profitable baik didalam pasar lokal maupun Internasional dalam bidang Pabrik pengolahan dan Perkebunan minyak Nilam.

Segera hubungi Representative kami di nomor telephone, e-mail atau langsung pada kolom Komentar situs kami
http://www.otisdap.blogspot.com
email : otisdap@yahoo.com


Salam Hangat,
otisdap

SERVICES & SOLUTION


Registered Public Accountant




PRINCIPLE
Audit, Accounting & Tax services

Kami adalah partner yang berprofesi sebagai Akuntan Publik. Memiliki kemampuan dan pengalaman pribadi atas keseluruhan aspek hukum dan praktek perpajakan hingga saat ini. Pernah melakukan secara rutin berbagai jenis pelaporan dan kasus perpajakan, seperti Pajak Penghasilan PPh (Pasal 21, 22, 23, 25, dan 29), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dalam negeri dan impor, serta jenis pajak lainnya.

Menyiapkan Laporan Akuntansi dan Keuangan Harian, Mingguan, Bulanan, dan Tahunan, serta Laporan Audit atas Laporan Keuangan, SPT Pajak Bulanan dan Tahunan untuk ratusan klin.
Selama audit telah mengobservasi dan menilai banyak Sistem Pengawasan Intern (SPI) dan membuat rekomendasi untuk perbaikannya. Juga membantu Penyiapan Perencanaan Pajak perusahaan, Penyiapan Anggaran perusahaan, menyiapkan Buku Pedoman Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan, serta memiliki latar belakang teoritis dan praktis dalam bidang Perpajakan, Akuntansi Perpajakan, verifikasi Pajak, Konsultansi Pajak, dan Pelatihan/Praktek Perpajakan, Audit, dan Keuangan Manajemen. Serta banyak mengadakan penilaian terhadap Sistem Pengawasan Intern klien selama berprofesi sebagai Akuntan Publik.


http://otisdap.howtrade.com/





Minyak Nilampatchouli oil

Minyak atsiri yang beredar di pasaran dunia sekitar 70 macam. Di Indonesia terdapat sekitar 40 species tanaman yang dapat menghasilkan minyak atsiri, namun telah di kembangkan sekitar 12 macam dan yang ekspornya telah mantap baru sembilan macam. Di antara minyat atsiri yang cukup terkenal adalah minyak nilam. Di pasaran minyak atsiri dunia, mutu minyak nilam Indonesia di kenal paling baik dan menguasai pangsa pasar 80 - 90%. Minyak nilam (patchouli oil) merupakan salah satu minyak atsiri yang banyak diperlukan untuk bahan industri parfum dan kosmetik, yang dihasilkan dari destilasi daun tanaman nilam (Pogostemon patchouli). Bahkan minyak nilam dapat pula di buat menjadi minyak rambut dan saus tembakau. Parfum yang dicampuri minyak yang komponen utamanya patchouli alcohol (C15H26) ini, aroma harumnya akan bertahan lebih lama.

Sentra produksi minyak nilam di Indonesia adalah Daerah Istimewa Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Daerah lain yang sedang mengembangkan komoditi ini di antaranya adalah Bengkulu, Lampung dan beberapa daerah di Jawa. Lebih dari 80% minyak nilam Indonesia dihasilkan dari Daerah Istemewa Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat, yang sebagian besar produksinya di ekspor ke negara-negara industri.

Kendati kontribusi ekspor minyak nilam relatif kecil terhadap devisa total Indonesia, namun perkembangan volume dan nilai ekspor komoditi ini meningkat cukup tajam setiap tahunnya. Bahkan akhir-akhir ini harga jual ekspor di pasaran dunia mencapai US $ 1.000 per kg. Prospek ekspor komoditi ini pada masa yang akan datang juga masih cukup besar, seiring dengan semakin tingginya permintaan terhadap parfum/kosmetika, trend mode dan belum berkembangnya barang subsitusi essential oil yang bersifat pengikat (fiksasi) dalam industri parfum/kosmetika. P

Mesin Pengolah Minyak Nilam





Minyak Nilam

INDUSTRI MINYAK ATSIRI

Pabrik Minyak Atsiri Indonesia sejak era tahun 60-an dikenal sebagai negara penghasil minyak atsiri terbesar di dunia terutama minyak atsiri Nilam dan hingga sekarang minyak atsiri nilam dari Indonesia masih sangat dikenal di pasar dunia.

Produk ini mempunyai orientasi export. Minyak atsiri nilam digunakan di industri parfum sebagai zat pengikat aroma dan perannya belum mampu digantikan oleh zat sintetis, sehingga kebutuhan minyak atsiri nilam di dunia besar sekali. Selain digunakan di industri parfum minyak atsiri nilam juga digunakan di industri kosmetik dan farmasi.

Kami menawarkan Pembangunan Industri Minyak Atsiri secara Komprehensif mulai Konstruksi Pabrik, Mesin Pengolahan Atsiri hingga Instalasi Pengolahan Limbah.

INVESTASI NILAM

Omong-omong soal komoditi ekspor nonmigas, minyak atsiri dari nilam salah satu andalan. Bahkan negeri kita tercatat sebagai pengekspor minyak nilam terbesar di dunia. Meski populer di pasar internasional, anehnya minyak atsiri kurang akrab di telinga kita. Apalagi masih sedikit yang mengenal sosok tanaman nilam dengan baik. Padahal ini peluang bisnis di masa krisis.

Nilam sama sekali bukan nila (nama jenis ikan). Ia merupakan salah satu dari 150 - 200 spesies tanaman penghasil minyak atsiri. Di Indonesia sendiri terdapat sekitar 40 - 50 jenis, tetapi baru sekitar 15 spesies yang diusahakan secara komersial.

Minyak atsiri (atau asiri) juga disebut minyak eteris atau minyak terbang (essensial oil atau volatile). Dinamai demikian karena mudah terbang (menguap) pada suhu kamar (25oC) tanpa mengalami dekomposisi. Aroma minyak atsiri umumnya khas, sesuai jenis tanamannya. Bersifat mudah larut dalam pelarut organik, tapi tidak larut air.

Tanaman nilam punya julukan keren Pogostemon patchouli atau Pogostemon cablin Benth, alias Pogostemon mentha. Aslinya dari Filipina, tapi sudah dikembangkan juga di Malaysia, Madagaskar, Paraguay, Brasil, dan Indonesia. Gara-gara banyak ditanam di Aceh, lantas juga dijuluki nilam aceh. Varietas ini banyak dibudidayakan secara komersial.

Sampai saat ini Daerah Istimewa Aceh, terutama Aceh Selatan dan Tenggara, masih menjadi sentra tanaman nilam terluas di Indonesia (Ditjen Perkebunan, 1997). Disusul Sumatera Utara (Nias, Tapanuli Selatan), Sumatra Barat, Bengkulu, Lampung, Jawa Tengah (Banyumas, Banjarnegara), dan Jawa Timur (Tulungagung). Umumnya, masih didominasi perkebunan rakyat berskala kecil.

Varietas lainnya, Pogostemon heyneanus, berasal dari India. Juga disebut nilam jawa atau nilam hutan karena banyak tumbuh di hutan di Pulau Jawa. Ada lagi Pogostemon hortensis, atau nilam sabun (minyak atsirinya bisa untuk mencuci pakaian). Banyak terdapat di daerah Banten, Jawa Barat, sosok tanamannya menyerupai nilam jawa, tapi tidak berbunga.


ATSIRI PENYUMBANG DEVISA
Sebagai tanaman penghasil minyak atsiri yang bernilai ekonomi tinggi, nilam bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan ekspor nonmigas. Terbukti minyak nilam telah tercatat sebagai penyumbang terbesar devisa negara ketimbang minyak atsiri lainnya.

Volume ekspor minyak nilam periode 1995 - 1998 mencapai 800 - 1.500 ton, dengan nilai devisa AS $ 18 - 53 juta. Sementara data terbaru menyebutkan, nilai devisa dari ekspor minyak nilam sebesar AS $ 33 juta, 50% dari total devisa ekspor minyak atsiri Indonesia. Secara keseluruhan Indonesia memasok lebih dari 90% kebutuhan minyak nilam dunia (Nuryani Y., 2001).

Berdasarkan laporan Marlet Study Essential Oils and Oleoresin (ITC), produksi nilam dunia mencapai 500 - 550 ton per tahun. Produksi Indonesia sekitar 450 ton per tahun, kemudian disusul Cina (50 - 80 ton per tahun). Produk atsiri dunia yang didominasi Indonesia, antara lain nilam, serai wangi, minyak daun cengkih, dan kenanga.

Sebelum diekspor, minyak nilam biasanya ditampung oleh agen eksportir. Harga minyak nilam di pasaran lokal (di tingkat agen eksportir) berkisar Rp 200.000,- - Rp 250.000,- per kg (di New York, AS $ 14 - 23,5). Negara tujuan ekspornya meliputi Singapura, India, AS, Inggris, Belanda, Prancis. Juga Jerman, Swis, dan Spanyol.

Adakalanya petani (terutama yang tidak punya alat penyuling) menjual daun nilam dengan harga Rp 2.000,- per kg (kering) atau Rp 400,- per kg (basah). Penampungnya tidak lain petani pemilik ketel penyuling. Dulu, sebelum petani mengenal alat penyuling, yang diekspor adalah daun kering nilam. Alat penyuling mulai dikenal tahun 1920-an.

Minyak nilam Indonesia sangat digemari pasar Amerika dan Eropa. Terutama digunakan untuk bahan baku industri pembuatan minyak wangi (sebagai pengikat bau atau fixative parfum), kosmetik, dll.

Komponen utama minyak nilam (diperoleh dari penyulingan daun nilam) berupa pachoully alcohol (45 - 50%), sebagai penciri utama. Bahan industri kimia penting lain meliputi patchoully camphor, cadinene, benzaldehyde, eugenol, dan cinnamic aldehyde.

Sebuah referensi menyebutkan, minyak nilam bisa untuk bahan antiseptik, antijamur, antijerawat, obat eksem dan kulit pecah-pecah, serta ketombe. Juga bisa mengurangi peradangan. Bahkan dapat juga membantu mengurangi kegelisahan dan depresi, atau membantu penderita insomnia (gangguan susah tidur). Makanya minyak ini sering dipakai untuk bahan terapi aroma. Juga bersifat afrodisiak: meningkatkan gairah seksual.

Bukan cuma minyak nilamnya yang bermanfaat. Di India daun kering nilam juga digunakan sebagai pengharum pakaian dan permadani. Malahan air rebusan atau jus daun nilam, kabarnya, dapat diminum sebagai obat batuk dan asma. Remasan akarnya untuk obat rematik, dengan cara dioleskan pada bagian yang sakit. Bahkan juga manjur untuk obat bisul dan pening kepala. Remasan daun nilam dioleskan pada bagian yang sakit.


DAUN MUDA LEBIH BERMINYAK
Kadar minyak atsiri nilam bervariasi, tergantung pada varietasnya. Nilam aceh (Pogostemon cablin), karena tidak berbunga, kadar minyaknya tinggi (2,5 - 5%). Begitu pula sifat minyaknya disukai pasar. Nilam jawa (P. heyneanus) karena berbunga, kadar minyaknya rendah (0,5 - 1,5%). Komposisi minyak atsirinya kurang diminati. Sedangkan nilam sabun (P. hortensis), kadar minyaknya 0,5 - 1,5%, dan jenis ini kurang disukai pasar.

Minyak terbang ini terbentuk melalui proses metabolisme di dalam tanaman. Bagi tanaman nilam, minyak atsiri ibarat feromon yang mampu menarik kehadiran serangga penyerbuk. Sekaligus aromanya dapat mengusir serangga perusak tanaman. Yang pasti, ia berfungsi sebagai makanan cadangan bagi tanaman itu.

Pada dasarnya semua bagian tanaman nilam, sejak dari akar, batang, cabang, dan daun, mengandung minyak terbang. Tapi umumnya mutu rendemen dari akar dan batang nilam lebih rendah daripada daunnya. Demi kelangsungan hidup si tanaman, yang lazim dipanen, ya, daunnya.

Mengingat yang dipanen daunnya, pertumbuhan vegetatif tanaman nilam diupayakan seoptimal mungkin. Kuncinya, ada pada pemupukan, baik pupuk organik (kompos) maupun anorganik (buatan). Yang paling banyak menyimpan minyak atsiri lazimnya tiga pasang daun termuda. Nah, untuk memperbanyak pertumbuhan daun-daun muda bisa dengan cara pemangkasan.

Tanaman dianggap matang dan siap panen kalau sudah berumur enam bulan atau 5 - 8 bulan. Bagian yang dipanen, cabang dari tingkat dua ke atas. Sekitar 20 cm di atas tanah. Biasanya disisakan satu cabang di tingkat pertama untuk mempercepat tumbuhnya tunas baru.

Tiga bulan kemudian (bulan ke-9), cabang dan anakan baru dipanen kedua kalinya. Periode panen berikutnya setiap selang tiga bulan. Hasil panen bisa mencapai 3,5 - 4 ton daun nilam kering, kalau kondisi tanaman bagus.

Pemanenan daun nilam sebaiknya dilakukan pagi hari, atau menjelang petang, ketika musim kering. Maksudnya agar daun tetap mengandung minyak atsiri tinggi (2,5 - 5%). Pemetikan siang hari membuat daun kurang elastis dan mudah robek. Juga transpirasi (penguapan air) daun lebih cepat sehingga kadar minyak atsirinya berkurang. Alatnya bisa berupa sabit, gunting, atau parang tajam.

Nilam yang sudah dipanen dipotong-potong 3 - 5 cm, kemudian dijemur di bawah sinar matahari selama empat jam (pukul 10.00 - 14.00). Setelah itu diangin-anginkan di atas para-para yang teduh, sambil dibolak-balik 2 - 3 kali sehari selama 3 - 4 hari hingga kadar airnya tinggal 15% (ini kondisi siap suling). Pengeringan tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Terlalu cepat membuat daun rapuh dan sulit disuling. Terlambat kering, daun menjadi lembap dan mudah ditumbuhi jamur. Akibatnya, rendemen atau mutu minyak yang dihasilkan menurun.


TANAMANNYA KURANG DIKENAL
Di mancanegara komoditi olahan nilam (minyak nilam), sangat populer. Dunia mengakui Indonesia (terutama Aceh) sebagai penghasil utama minyak nilam. Tetapi anehnya, tanaman nilam kurang dikenal oleh masyarakat kita.

Ini barangkali karena sosok tanamannya memang tidak menarik. Ditilik dari segi botani tanaman, nilam termasuk tanaman herba semusim. Tumbuh tegak setinggi 0,5 - 1 m. Percabangannya banyak dan bertingkat mengitari batang (ada 3 - 5 cabang tiap tingkat), dan berbulu. Radius cabang melebar sekitar 60 cm.

Batangnya berkayu dan berbentuk segi empat dengan diameter 10 - 20 cm, berwarna keungu-unguan. Sedangkan daunnya hijau tersusun dalam pasangan berlawanan. Berbentuk bulat lonjong, panjang 10 cm, lebar 8 cm, dengan ujung agak meruncing. Tangkai daun sekitar 4 cm berwarna hijau kemerahan.

Nilam bisa tumbuh di mana saja, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi (0 - 1.200 m dpl). Tapi ia akan tumbuh baik pada ketinggian 10 m - 400 m dpl. Nilam tidak haus air, tapi juga tidak tahan kering. Menghendaki suhu 24 - 28oC, tapi lembab (lebih dari 75%). Curah hujan merata sepanjang tahun (2.000 - 3.500 mm per tahun).

Untuk pertumbuhan optimal, nilam perlu cukup sinar matahari. Namun bisa tumbuh baik di tempat yang agak terlindung. Karena itu oke-oke saja ditanam secara tumpang sari dengan tanaman lain. Di lereng kaki Gunung Ceremai (200 - 1.000 m dpl), di daerah Kuningan (Jawa Barat), tanaman nilam ditumpangsarikan dengan tanaman jagung. Juga tidak protes kalau ditanam di sela-sela lamtoro gung, kelapa, atau karet.

Kondisi tanah datar atau miring (lereng) tidak masalah. Yang penting subur dan berdrainase baik. Tanah liat, tanah berpasir, dan berkapur kurang disukai. Tanah tergenang memudahkan tanaman nilam diserang cendawan Phytoptora. Musuh lainnya yakni serangga perusak daun, nematoda, penyakit buduk, busuk batang, luka batang, dan gejala defisiensi. Juga ulat pemakan daun, ulat penggulung daun, dan belalang.

Nilam diperbanyak dengan stek yang diambil dari batang atau cabang cukup tua, berdiameter 0,8 - 1 cm. Panjang stek 15 - 23 cm. Setidaknya berisi 3 - 5 mata tunas atau tiga helai daun. Stek bisa langsung ditanam di kebun. Lebih baik ditanam dulu di tempat pembibitan, baru dipindahkan ke kebun begitu muncul akar dan tunas baru (3 - 4 minggu). Satu lubang tanam diisi 1 - 3 stek (bibit). Jarak tanamnya mulai dari 30 x 100 cm, 50 x 100 cm, hingga 100 x 100 cm, tergantung kesuburan dan jenis tanah. Sebaiknya, dilakukan pada awal musim hujan.

PENAWARAN KERJASAMA
Kami akan mengembangkan budidaya tanaman nilam & pengolahan minyak nilam. Lokasi perkebunan di daerah Tasikmalaya Jawa Barat dan sekitarnya.
Luas lahan dipersiapkan 300 Ha. Lahan 200 Ha ditanami terlebih dulu dengan pola bertahap penanaman 20 Ha perminggu. Sehingga menjamin kontinuitas hasil tanam. Lahan 100 Ha ditanami setelah 200 Ha mengalami 4x panen. Pasar dalam negeri dan Luar negeri siap menampung hasil panen./ pengolahan minyak nilam. Kebutuhan modal +/- Rp. 3.000.000.000.
Untuk itu kami membuka kesempatan bagi para pemodal untuk bekerja sama dengan minimum investasi Rp. 50 juta. Sistem bagi hasil & jangka waktu sesuai kesepakatan. Informasi lebih lanjut hubungi :


MINYAK NILAM
Bagi para petani Nilam atau perkebunan Nilam, kami juga bersedia sebagai Marketing agent untuk pemasaran Lokal dan Luar Negeri karena demikian tingginya permintaan/ kebutuhan pasar lokal dan luar akan minyak Nilam ini.


pro D A P : http://otisdap.blogspot.com

pro D A P Edutainment : http://kakagam.multiply.com